TANTANGAN

Sebagai DataComm Cloud menawarkan layanan cloud baru kepada pasar target, tantangannya adalah bagaimana menyediakan layanan cloud yang kompetitif dibandingkan dengan raksasa pasar seperti Google Cloud, Microsoft Azure, dan Amazon Cloud Service. DataComm Cloud telah mengoperasikan cloud VMware selama lebih dari lima tahun dan telah menjalankan cloud Kubernetes. Mereka juga sedang mencari cara untuk memperluas layanan cloud mereka dengan OpenStack untuk perusahaan di Indonesia. Operasi OpenStack mereka membutuhkan penggunaan penyimpanan blok dan penyimpanan objek. Jika mereka memilih desain penyimpanan di mana penyimpanan blok dan objek berasal dari sistem penyimpanan yang berbeda, ini akan menambah kompleksitas dalam pemantauan, pengelolaan, dan kemampuan dukungan di masa depan.

Selain itu, infrastruktur cloud dan kebutuhan aplikasi kemungkinan akan berkembang seiring dengan kebutuhan bisnis yang sebenarnya. Aplikasi dan pengguna akan mengkonsumsi kapasitas lebih banyak dari waktu ke waktu, dan oleh karena itu kapasitas penyimpanan yang diantisipasi mungkin tidak dapat memenuhi rencana awal 100%. Selain itu, DataComm Cloud tidak hanya mengoperasikan satu pusat data tetapi hingga 4 pusat data yang berbeda, untuk menyediakan keandalan tinggi, ketersediaan tinggi, keamanan data, dan layanan edge cloud kepada perusahaan di seluruh Indonesia. Dengan sering terjadi pemadaman listrik tiba-tiba di negara ini, penting untuk mempertimbangkan kemampuan cadangan data dan pemulihan bencana di antara 4 pusat data saat ini, yang mungkin akan berkembang menjadi 5 atau 6 pusat data dengan cepat.

Selain itu, tim IT DataComm sangat memperhatikan Efisiensi Penggunaan Daya (PUE) karena mereka memiliki lebih dari satu fasilitas pusat data, dan pusat data baru sudah masuk dalam rencana. Semua pembangunan pusat data yang akan datang akan menetapkan PUE sebagai kriteria wajib untuk pengaturan peralatan.

SOLUSI DAN MANFAAT

Mengingat infrastruktur OpenStack dan potensi bisnis cloud yang berkembang, tim DataComm Cloud membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengevaluasi solusi yang tepat pada penyimpanan backend untuk OpenStack.

Untuk kebutuhan penyimpanan, arsitek cloud OpenStack biasanya memilih Ceph sebagai sistem penyimpanan karena skalabilitasnya, fleksibilitasnya, dukungan asli yang kaya, dan ketersediaan tinggi. Selain itu, penyimpanan Ceph adalah penyimpanan perangkat lunak sumber terbuka yang paling populer dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan Ceph, pengguna mendapatkan semua manfaat dari perangkat lunak sumber terbuka. Ini mendukung berbagai protokol seperti penyimpanan objek, penyimpanan blok, dan sistem file. Dengan Ceph, OpenStack mendapatkan apa yang diperlukan untuk berjalan dengan performa yang dapat diprediksi dan integrasi yang handal.

MENGAPA Ambedded ?

Terdapat banyak pilihan untuk memiliki penyimpanan Ceph, DataComm Cloud dapat memilih untuk mendeploy dan mengelola kluster ceph oleh insinyur mereka sendiri atau memilih satu vendor penyimpanan Ceph untuk menyediakan layanan tersebut.

Ambedded menawarkan solusi penyimpanan Ceph dalam bentuk perangkat keras kepada pusat data dan perusahaan. Solusi ini ditujukan bagi pengguna IT yang ingin mengimplementasikan klaster Ceph tanpa tim berpengalaman untuk melakukan implementasi awal, mengoptimalkan konfigurasi, dan menjaga operasi harian.

Ceph Appliance adalah solusi siap pakai yang terintegrasi dengan mikro-server berbasis ARM, perangkat lunak penyimpanan Ceph (dioptimalkan untuk arsitektur mikro-server yang disesuaikan), dan manajemen GUI berbasis web ("UVS Manager"). Solusi ini memudahkan pengguna Ceph yang tidak berpengalaman untuk melakukan implementasi, konfigurasi, dan mengelola klaster Ceph tanpa hambatan masuk.

HASIL

Datacomm Cloud telah menerapkan tiga kluster Ceph di tiga pusat data menggunakan Ambedded Perangkat penyimpanan Ceph Mars 400. Setiap kluster Ceph memiliki OSD SSD dan OSD HDD yang bercampur untuk penggunaan tujuan kinerja yang berbeda. Terutama untuk digunakan oleh OpenStack Cinder dan Glance. Tiga pusat data memiliki cadangan satu sama lain dengan ketersediaan tinggi, sehingga pelanggan perusahaan tidak perlu khawatir jika ada bencana tiba-tiba yang menyebabkan kehilangan data. Dengan yang Ambedded Dengan Mars 400PRO Ceph appliance, tim Datacomm Cloud tidak perlu memulai klaster besar untuk menjalankan OpenStack IAAS mereka, cukup empat unit per situs untuk memulai operasi dengan memperhatikan ketersediaan mereka. Kapasitas dan kinerja di masa depan dapat ditingkatkan dengan menambahkan lebih banyak perangkat Ceph dengan mudah. Selain itu, berkat desain rendah daya pada mikroserver berbasis Arm ini, setiap kluster mengonsumsi kurang dari 500Watt per situs, menunjukkan penghematan daya yang signifikan dibandingkan menjalankan kluster Ceph pada server tradisional dengan kapasitas Ceph yang sama.